Praktek Metode Penelitian Sejarah di Desa Kaleke
WAWANCARA
– Sejumlah mahasiswa Jurusan SPI IAIN Palu saat melakukan wawancara terhadap
salah seorang tokoh masyarakat di Desa Kaleke, Arsyad Risa (84), dalam rangka
penelitian lapangan di desa tersebut, Sabtu (21/12/2019). FOTO: IST
SIGI – Belasan mahasiswa Jurusan Sejarah
Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, melaksanakan praktek kuliah lapangan (PKL) di
Desa Kaleke, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi. PKL ini dilaksanakan selama
tiga hari, 20-22 Desember 2019.
Praktek lapangan ini dilaksanakan, sebagai salah satu proses
pembelajaran lapangan dalam mata kuliah Metode Penelitian Sejarah, yang diikuti
oleh mahasiswa Jurusan SPI angkatan 2017. Dosen pengampuh mata kuliah, Moh.
Sairin, S.Pd, MA, Minggu (22/12/2019) mengatakan, penelitian lapangan ini
dilaksanakan untuk melatih mahasiswa, agar memahami metode penelitian sejarah,
yang terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.
“Sebelum turun lapangan, mahasiswa diperkenalkan dengan
metode pencarian sumber sejarah lainnya, seperti melalui akses online dan pengenalan
arsip dengan berkunjung ke Lembaga Kearsipan Provinsi Sulteng, beberapa waktu
lalu,” ujarnya.
Menurut Sairin, untuk mencari sumber sejarah, mahasiswa harus
turun langsung, baik mencari data-data di kantor arsip maupun di lapangan. Kata
dia, di lapangan, mahasiswa dilatih untuk mendapatkan sejarah lisan, tradisi
lisan, juga naskah dan manuskrip setempat.
Tokoh pemuda di Desa Kaleke, Yayan Kololio, mengapresiasi
apa yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan SPI ini. Menurutnya, hal ini sangat
membantu pihaknya, yang juga tengah serius menginisiasi Desa Kaleke sebagai
Kampung Merah Putih.
“Desa Kaleke ini lekat dengan berbagai peristiwa sejarah,
mulai dari jaman kerajaan, masuknya Syarikat Islam, hingga peristiwa pengibaran
bendera merah putih di depan masjid Al Mujahiddin, pada 11 Februari 1946. Kehadiran
para mahasiswa ini, penting untuk mendokumentasikan narasi-narasi sejarah tersebut,
dan secara tidak langsung membantu upaya kami mewujudkan Kampung Merah Putih di
desa ini,” ujarnya.
Selama tiga hari tersebut, para mahasiswa yang terbagi dalam
sejumlah kelompok ini, turun ke masyarakat, melakukan wawancara dan
mendokumentasikan naskah dan manuskrip yang ada. Adapun hasil penelitian selama
tiga hari ini, akan didokumentasikan dalam bentuk laporan dari masing-masing
kelompok. JEF
Komentar
Posting Komentar