IAIN Palu Diharapkan Dirikan Pusat Studi Bencana
SERAHKAN PIAGAM – Ketua HMJ SPI IAIN Palu, Ishak Tansidi
(kiri), saat menyerahkan piagam penghargaan kepada pemerhati kebencanaan, Drs.
Abdullah MT (kanan), pada diskusi kebencanaan yang dilaksanakan oleh Himpunan
Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam (HMJ SPI) IAIN Palu, Selasa
(17/12/2019). FOTO: JEFRI
PALU – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu
diharapkan memiliki Pusat Studi Bencana. Hal ini mengingat posisi kampus IAIN
Palu yang terletak tidak jauh dari pesisir pantai, yang menuntut kampus
tersebut harus memperhatikan aspek resiko dan mitigasi kebencanaan.
Demikian dikatakan pemerhati kebencanaan, Drs. Abdullah, MT,
pada diskusi kebencanaan yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan
Sejarah Peradaban Islam (HMJ SPI) IAIN Palu, Selasa (17/12/2019). Diskusi yang
mengambil tema “Menemukenali Arah Mitigasi Kita” ini, dilaksanakan di ruang 4.9
Gedung SBSN IAIN Palu.
Menurut Abdullah, dengan kenyataan bahwa IAIN merupakan
salah satu perguruan tinggi yang terdampak langsung bencana 28 September 2018,
seharusnya menjadi dasar pijakan yang kuat untuk merealisasikan Pusat Studi Bencana
ini. Kata dia, dengan lahirnya Pusat Studi Bencana, sekaligus menegaskan bahwa
IAIN Palu mengambil pelajaran berharga dari bencana tersebut.
Abdullah menjelaskan, apa yang dilakukan oleh HMJ SPI ini,
mulai dari pameran arsip sejarah kebencanaan hingga diskusi kebencanaan soal
mitigasi, merupakan langkah kecil yang berarti untuk mewujudkan mimpi tersebut.
Menurutnya, IAIN Palu punya modal yang besar untuk merealisasikan impian
memiliki Pusat Studi Bencana tersebut, karena memiliki lokasi yang berdekatan
dengan lokasi terdampak bencana, yakni gempa bumi dan tsunami, 28 September
2018 lalu.
“Apalagi jika Pusat Studi Bencana ini dilengkapi dengan
galeri sejarah kebencanaan, yang menggunakan salah satu gedung atau ruangan
yang terdampak tsunami, yang sengaja tidak dipugar agar sekaligus dapat menjadi
museum kebencanaan. Ini mimpi yang tidak nmustahil untuk direalisasikan, asal
ada kemauan,” ujarnya.
Diskusi kebencanaan ini sendiri selain menghadirkan Drs.
Abdullah, MT, juga menghadirkan akademisi Untad, Alamsyah Palenga, ST, M.Eng.
Diskusi kebencanaan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Disaster
History Archive Exhibition, yang dilaksanakan oleh HMJ SPI IAIN Palu. JEF
Komentar
Posting Komentar