Berhaji Dari Rumah: Filosofi Haji Dari Taopa


FOTO: Ilustrasi berhaji. FOTO: Jogja.suara.com

Masyarakat di Desa Taopa, Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong, memiliki tradisi tersendiri dalam menyiapkan diri untuk menunaikan ibadah haji. Tradisi menyiapkan diri untuk berhaji ini, masih dilaksanakan hingga kini oleh masyarakat sekitar, yang akan berangkat menunaikan ibadah haji.

Salah satu yang paling penting adalah ‘berhaji memang dari rumah’. Ungkapan ini memiliki makna yang sangat filosofis, di mana mereka yang hendak pergi menunaikan ibadah haji, hendaknya meninggalkan segala urusan duniawi di tempat tinggalnya dan fokus menuju Tanah Suci, dengan tujuan ibadah.

Fajriah, salah seorang warga Desa Taopa yang telah menunaikan ibadah haji mengatakan, ‘berhaji memang dari rumah’ ini dimaknai, setiap mereka yang hendak berhaji, yang merasa mempunyai kekhilafan, serta kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan ke orang tua, saudara, keluarga, tetangga, agar segera meminta maaf. Jika tidak, dipercaya yang bersangkutan akan mendapat ganjaran ketika sudah berada di Tanah Suci.

“Karena menurut cerita zaman dahulu yang dipercayai secara turun-temurun, apabila tidak dilakukan hal seperti itu (minta maaf) sebelum berangkat, maka akan mendapat ganjaran ketika di Tanah Suci. Maka dapat ditarik kesimpulan, setiap perbuatan yang baik maupun yang kurang baik akan mendapat ganjaran di tempat pelaksanaan ibadah haji tersebut,” jelasnya.

Tradisi selanjutnya yang sering dilakukan kata Fajriah, adalah membersihkan kamar keluarga yang pergi berhaji. Dirinya menjelaskan, para kerabat yang mengantarkan calon jamaah haji tersebut dari rumah menuju lokasi pemberangkatan, setelah mereka kembali ke rumah, mereka membersihkan kamar keluarga yang pergi berhaji tersebut. Setelah membersihkan dan menyusun bantal yang ditiduri oleh si jamaah haji tersebut, kamar dikunci sampai si pemilik kamar kembali dengan selamat.

“Sebelum keluarga yang berhaji tiba dengan selamat di tanah air atau di rumah, tempat tidurnya tidak boleh ditempati oleh siapapun yang tinggal di rumah,” lanjutnya.

Selain itu, para kerabat yang tinggal serumah dengan keluarga yang pergi berhaji tersebut, diminta agar selalu mendoakan keselamatan jamaah haji tersebut. Mereka juga diminta untuk melaksanakan salat lima waktu, berdoa, serta berdzikir.


Komentar

Postingan Populer